BORE UP YAMAHA JUPITER Z 155 cc
Kulonuwun…
Pripun kabare sederek, sadulur se-Indonesia? Semoga baik-baik saja…
Alhamdulillah, masih diberi umur buat online lagi di tengah makin
padatnya jadwal dan teriakan-teriakan temen-temen yang meminta order
mesinnya segera diselesaikan (haik guaya… wkwkkw), jadi banyak yang
terlewatkan n ndak sempet foto-foto dan berbagi hehehe… Tapi kali ini
spesial request datang dari Meja 10, pesananya Bir Bintang, halah… itu
kan kalok liat dangdut di pub
Hehehehe..
Korek mesin, atau istilah bahasa inggrisnya : ENGINE TUNING, adalah
kegiatan merubah / menyempurnakan kinerja mekanikal mesin dengan
melakukan berbagai upaya dan perubahan yang dapat menambah performa
mesin. Sesuatu yang sangat kami cintai dan kami lakukan untuk sesama
pecinta kecepatan, meski bukan pebalap, pecinta kecepatan ini bisa saja
dari sahabat-sahabat yang bekerja di kantor dan ingin memodifikasi
motornya agar cepat dibawa ke kantor, ada teman-teman dari mahasiswa
yang ingin motornya laju jika waktu sudah mepet untuk masuk kampus,
semoga saja bukan dari penjambret yang ingin kabur dari kejaran polisi
wkwkwk…
Kali ini seseorang bernama Mr. U, datang ke bengkel dengan curahan
hati, “Mas, saya request trend modifikasi 2010 ala RAT, dan nanti jika
orang-orang search di Google hingga anak-cucu saya, mereka bisa lihat
modif mesin ini, biar saya juga kebagian pahala mas berbagi-bagi ilmu”
wetzz,,, requestnya dalem banget… Kita tanya buat apa mas, pak boss
menjawab, “yah buat ngantor aja, sama kalok dijalan ketemu suzuki satria
FU bisa enak buat kejar-kejaran heheheh” ujarnya cengengesan.
Oke deh boss, boleh-boleh, Langsung aja serah terima motor, “mau
diapain aja terserah pokoknya manteb karena ini motor sejak jaman saia
muda dulu, nanti bayar belakangan kontan!” pesan pak boss. “SIAP!!
Pokoknya Mur-Mer-Ceng pak boss,” jawab kami. ” Apa itu mur-mer-ceng,
obat kuat?” timpalnya. Kami ketawa geli, terus kami jelaskan kalo
Murmerceng itu slogan baru kami, Murah-Meriah-Kenceng hehehe
Motor ditinggal di bengkel , beliau pulang dengan tenang mengendarai kuda, halah… :p
Langsung mesin dibelah total, wah, jupiternya terlalu tua nih,
crankcase nya udah agak oblak. Tanpa ba-bi-bu, crankcase diganti dengan
crankcase baru dari Thailand, demi manjaga stabilitas puntiran kruk as,
menambah torsi mesin. Kemudian rencana akan dibenamkan kruk as bawaan
motor Yamaha Vega ZR dengan langkah ayunan 4mm lebih jauh daripada kruk
as Yamah Jupiter Z. Daun kruk as juga membulat, dengan bobot
kesetimbangan yang agak lebih berat dibanding daun model setengah bulan
bawaan mesin Jupiter.
Bak Crankcase X1
Perpaduan
transmisi juga diracik ulang, namun kali ini hanya gigi 4 saja yang
dirubah, mengingat peruntukannya bukan di lintasan balap, dengan
mengusung transmisi 20/23, membuat nafas motor di persneling top gear
lebih memiliki dorongan kencang mengail topspeed.
Kelar membenahi kesetimbangan di kompartemen tengah, magnit disisakan
800 gram, dengan bobot balancer 650 gram. Kanvas kopling aplikasi milik
TDR, pir kopling TDR mengawal agar tenaga mesin tidak hilang di bak
kanan yang juga ditutup dengan sistem kopling manual bawaan yamaha X1
Thailand.
Mesin komplit, sekarang saatnya membenahi kompresi mesin, piston honda
sonic 0v. 300 dikawal masuk ke dalam silinder blok yang sama sekali
tidak terkena papasan mesin bubut. Torak Honda dipilih berdasarkan
bobot yang ringan, serta dimensi yang pendek akan meminimalisir beban
gesek permukaan silinder yang memberikan gaya normal terhadap piston.
Meski harus ditebus dengan harga mahal, perpaduan antara piston ini
dengan liner dari Honda CB membawa manfaat yang luar biasa mantabnya.
Blok Bore Up Jupiter Z 155 cc
Ruang
bakar di isi spesifikasi katub dari Honda Sonic, pir katub Honda
Sonic, Porting di geser ke atas sebesar 24mm. Lebih istimewa lagi,
bushing penahan laju naik-turun katub direquest dari bahan albronze,
dengan model ulir, begitu pula dengan bahan seating valve, menjaga suhu
mesin tetap dingin dan komponen katub awet, sebagaimana riset
mekanik-mekanik handal di roadrace. Sudut squish ruang bakar disetarakan
dengan pelipis piston untuk memfokuskan jeram udara/bahan bakar ke
arah busi.
Tidak semua berjalan mulus ternyata, Pembuatan noken as kali ini
menghadapi kendala, wah… mesin bubutnya lagi rusak, setelah berjasa
membantu ratusan order noken as dari teman-teman seluruh indonesia… T_T
Semoga amal, ibadahnya diterima
heheheh
Akhirnya kita berlari ke guru kita, H.Sofyan tuner DDS SPEED, yang
motor drag 105cc nya baru saja menyabet podium. Kita terkagum-kagum
dengan keterampilan tangan mas sofyan mengolah noken as diatas gerinda
batu yang diapit ragum sangat istimewa, karena kita sendiri terbiasa
bekerja dengan bantuan teknologi, ternyata dia memiliki rahasia-rahasia
sederhana (mungkin karena sudah terbiasa, “Kalau kamu sudah pernah
gagal dan menghabiskan noken as sebanyak 1 ember untuk praktik, baru
kamu bisa” begitu jawabnya, padahal batin kami menimpali. “Kita sudah
habis 1 kardus noken as om, hehehehe..” ). Setelah kami rayu-rayu,
bocor juga ilmu sederhananya yang sangat mudah diterapkan hingga mampu
membuat noken as dalam 5 menit, tanpa dial-tanpa mesin khusus bubut
noken as, busur derajat dll heheheh… modul cara grinding noken as ini
sekarang bisa kalian dapetin juga bagi yang pengen belajar bikin noken
as racing sesuai keinginan tanpa harus beli yang bermerek
Tapi kalok banyak yang rusak daripada yang jadi itu hal wajar dalam latihan lho
Wow, ketika jadi pun kami tidak percaya begitu saja meski beliau guru
kami, hehehe.. Sorry pak guru. Beliau memang merendah, ketika ditanya
hanya diberi jawaban lift noken as, tapi ketika di ukur dengan indicator
dial, Subhanallah… Indahnya durasi dan lifter Noken as yang didesain
dengan angkatan setinggi 7 mm dan waktu membuka spanjang 300 derajat
untuk memperderas aliran udara yang masuk. Hebatnya, aliran grafik
akselerasi dan deselarasi noken as nya begitu lembut, tidak kasar sama
sekali. Profil noken as begitu halus, tidak terkotak-kotak, bekas
gerinda batu seakan tidak ada ketika telah difinishing dengan amplas dan
dipolished dengan autosol. Jika mario teguh ada, dia pasti berkata
“SUPERB!!” heheheheh… Duh, jadi berharap semoga mesin bubut terbaru kami
segera datang, kan ketamabahan fitur pengunci durasi dan lifter,
bahkan kita bisa meng-copy noken as, jadi yang sudah ketemu kencang,
kalau ada pesanan tinggal bikin sama persis durasi dan liftnya
Ke sisi pengabut bahan bakar, kita mempercayakan bawaan Suzuki Shogun
yang direamer ulang dengan tabung skep stainless stell sebesar 20.5mm
custom made, venturi dikejar hingga 24mm pada pantat karburator
diselaraskan dengan 85 % dari katub masuk. Knalpot berdiameter pipa 25mm
dibawa mengawal gas buang, dengan desain mengerucut dan pipa sarangan
hanya sepanjang 50 milimeter dipakai untuk memberi lontaran nafas yang
sengaja dibuat pendek-pendek untuk areal perkotaan.
Komputer pengapian di set up melaui remote untu mengatur kurva
pengapian yang dibatasi di 12.500 RPM dengan timing 29 derajat sebelum
titik mati atas. Koil bawaan YZ125 dari TDR dikawinkan guna melentikkan
gelombang listrik ke elektroda TDR balistic yang dianggap dapat
menghasilkan pembakaran di combustion chamber lebih bersih.
Bore Up New Yamaha Jupiter Z 150cc
Rahasia merubah karakter mesin yamaha new jupiterZ adalah,
BORE UP Yamaha Jupiter Z!
Setelah kamu bongkar head cylinder dan block cylinder-nya, disitu
kamu harusnya dapat membaca betapa besar potensi mesin yamaha.
Konfigurasi mesin overstroke dengan langkah 57,9mm namun diameter
piston 50mm, yamaha seakan-akan hanya menciptakan mesin mio dengan
sistem gigi transmisi,so sad.. but true…
Paket peningkat tenaga yang kita tawarkan adalah, membangun ulang
konfigurasi mesinnya! Pekerjaan utama yang harus diganti adalah piston!
Jika mio harian banyak yang mem-bore up hingga 150cc, kenapa pemilik
new jupiterz atau vega zr takut? Tanamkan piston diameter 58mm, banyak
pilihannya, mulai yang flat macam milik yamaha byson , atau mengadopsi
milik honda sonic / cs1 yang agak jenong! Asyiknya , penanaman piston
ini hanya memerlukan penggantian liner, tanpa harus membongkar
crankcase dan memperlebar lubang tengah baut tanam.
Bore Up New Yamaha Jupiter Z 150cc
Berapa kapasitas sekarang?
Dengan rumus V = ( 3,1416 x D x D x S ) / 4000, dimana D
adalah diameter piston , S adalah panjang stroke. Maka didapat
kapasitas baru sebesar 152,97 CC. WOW!!! Penambahan hampir 40 cc adalah
sebuah hal yang dapat dipastikan membuatmu bergetar saat menancap
gas! Tapi sabar dulu. . . Kita mau memodifikasi mesin dengan presisi ,
ini tahun 2011 bro, bukan 90 an!
Penambahan 40 CC pada silinder akan berimbas pada rasio kompresi,
melonjak jadi 11,6 : 1, Berani? Kalau ada pertamax plus selalu tidak
apa-apa. Lagipula kompresi semakin tinggi keawetan usia komponen akan
semakin menurun.
Noken as bagian pemasok bensin bisa di awali dengan membuka di kisaran
30 derajat, dan menutup di 80 derajat, begitu sebaliknya. LSA lebar
lebih pas bagi yang masih ingin mempertahankan karburator kecil. LSA
lebih sempit bisa dipakai untuk pemakaian karburator venturi extra
besar , misal pe28mm. Penambahan luasan venturi sebanyak 10mm lebih,
mengindikasikan penambahan lift sekitar 30 %.
Ini didapat dari rumusan 2 tak, setiap karbu direamer 1mm, lidah stoper
biasanya dilebarkan 3 % dari standard! Yeah, kita memang ingin
menciptakan mesin 4 tak, sekencang 2 tak, tapi tetep irit konsumsi bbm
pastinya.Maka dari itu, main mesin yang pasti-pasti aja, jangan
coba-coba hehehe…
Setelah dihitung-hitung , lift klep dikisaran 7.8milimeter, masuk
di area 27 % masih aman dipakai harian. Instalasi pir klep swedia
sebagai pembalik klep mutlak perlu, menggantikan pir katup standard.
Sehingga bila dipasok otak pemicu pengapian macam BRT maupun REXTOR,
masih sanggup menggapai RPM tinggi dengan aman jika sewaktu-waktu
ingin mengejar honda tiger.
Penataan dapur pacu kelar! Urusan knalpot perlu dihitung ulang. Tinggal
lihat buku catatan modifikasi mesin, dilirik tabel dimana klep ex
mulai membuka di kisaran 80 derajat, torsi puncak dipatok di 9,000 RPM,
maka panjang pipa utama adalah 21,5 inches. Jika dikonversi,
panjangnya sekitar 55 centimeter. Untuk menghitung lebar diameter dalam
knalpot nya tinggal lihat rumus dibahawanya,
ID = sqrt ( cid / ( p + 3 ) x 25 ) x 2.1
p adalah panjang pipa knalpot dalam satuan inchi, maka didapat hasil
sebesar 26 milimeter, wow… besar sekali. Untuk memperkuat torsi bawah,
maka primary pipe kita putuskan memakai sebesar 24mm, sedangkan porting
buang 23mm, baru pada secondary pipe kita lanjut sebesar 26mm.
Kemudian menggembung semakin besar selaras dengan panjang knalpot.
Pengaturan silincer, tinggal lihat halaman sebaliknya, lebih menyukai
untuk karakter trek panjang atau pendek, bisa diatur dari silincer.
Yang terpenting kita memiliki patokan dasar panduan arah modifikasi
kita, semua lancar.
bore up honda beat
Bore up adalah mengganti ukuran piston agar lebih besar. Biasanya akan
timbul perbedaan di pen piston pada stang piston, juga rumah pen
piston. Bore up biasanya adalah teknik menaikan volume ruang bakar
sehingga bahan bakar dan udara buat pembakaran dalam mesin dapat lebih
banyak diperoleh dengan perbandingan rasio kompresi yang tinggi yang
menghasilkan energi lebih besar (torsi mesin) dan putaran mesin yang
lebih tinggi (RPM)
Paket Bore Up Honda Beat dan Scoopy masih jarang. Yang baru saja nongol keluaran Kawahara. Lengkap termasuk blok, piston, ring, klip dan paking.
Piston yang digunakan punya diameter 54,5 mm. Bisa dipakai harian dan
balap resmi. “Karena kapasitas silinder 128,2 cc. Tidak melanggar
regulasi,
Bentuk piston racing. Enaknya kompresi bisa dipilih. Jika pakai 1
paking blok silinder rasio kompresi 13,5 : 1 cocok untuk balap. Kalau
paking blok dipasang 2 lembar 12,21 : 1, bisa untuk harian.
Lebih pasti enaknya diuji yuk. Menggunakan BeAT 2008 yang power awalnya
hanya 7,26 dk. Dipasang paket bore up dengan paking blok dua lembar.
Karena untuk harian. Semua serba standar. Knalpot, kem, lubang porting
dan CDI asli pabrik hanya bore up 128,2 cc. Power mencapai 8,52 dk.
Coba pasang CDI Racing BRT Dual Band.
“Dari hasil pengetesan, tenaga motor kembali naik jadi 8,74 dk,”
terang Suar, operatordynotest dari BRT.
Paling mengagetkan ketika sudah ganti knalpot racing. Jajal knalpot R9
atau Racing Generation khusus BeAT. Power naik jadi 10,3 dk.
Berarti bisa disimpulkan. Kapasitas mesin sudah naik harus diimbangi
pembuangan lancar. Kudu pakai pipa buang racing supaya hasilnya
memuaskan. Power yang sudah besar ini hanya pakai tiga part. Paket bore
up Kawahara, CDI BRT dan knalpot R9. Kondisi ruang bakar belum
dilakukan pelebaran squish.
Termasuk karburator dan spuyer masih standar pabrik. Karena dari hasil
pengukuran AFR (Air Fuel Ratio), menggunakan spuyer standar masih
basah. Padahal tetap menggunakan boks filter namun sudah lepas filter
kertasnya.
Pada saat tes dilakukan, juga belum dilakukan penggantian kem. Jika
menggunakan kem racing macam Kawahara K1, kenaikan power diyakini akan
bisa lebih besar lagi. Diperkirakan bisa nambah 1,5 dk lebih. Minggu
depan kita lanjut tes kem juga ya. Apalagi jika diikuti dengan
pembesaran lubang porting. Tenaga mesin bakal ikut melonjak.
Tes di atas memang ditujukan buat yang masih awam. Artinya, walau
mekanik pemula pun bisa melakukan pemasangan paket bore up itu. Tidak
perlu korek juga sudah oke. Untuk yang pengin atau tetap masih
menggunakan knalpot standar juga bisa. Biar hasilnya bagus, tentu harus
dibobok.
Nah ini juga penting
sobat,janganlah asal melakukan bore up. Sebelum melakukan bore up,
perlu pemahaman terhadap batas limit ukuran diameter dalam silinder
osi sebelum dibesarkan atau dicolter. Tiap motor memiliki ketebalan
liner yang berbeda.ok,,,,
bore up honda beat
Bore up adalah mengganti ukuran piston agar lebih besar. Biasanya akan
timbul perbedaan di pen piston pada stang piston, juga rumah pen
piston. Bore up biasanya adalah teknik menaikan volume ruang bakar
sehingga bahan bakar dan udara buat pembakaran dalam mesin dapat lebih
banyak diperoleh dengan perbandingan rasio kompresi yang tinggi yang
menghasilkan energi lebih besar (torsi mesin) dan putaran mesin yang
lebih tinggi (RPM)
Paket Bore Up Honda Beat dan Scoopy
masih jarang. Yang baru saja nongol keluaran Kawahara. Lengkap termasuk blok, piston, ring, klip dan paking.
Piston yang digunakan punya diameter 54,5 mm. Bisa dipakai harian dan
balap resmi. “Karena kapasitas silinder 128,2 cc. Tidak melanggar
regulasi,
Bentuk piston racing. Enaknya kompresi bisa dipilih. Jika pakai 1
paking blok silinder rasio kompresi 13,5 : 1 cocok untuk balap. Kalau
paking blok dipasang 2 lembar 12,21 : 1, bisa untuk harian.
Lebih pasti enaknya diuji yuk. Menggunakan BeAT 2008 yang power awalnya
hanya 7,26 dk. Dipasang paket bore up dengan paking blok dua lembar.
Karena untuk harian. Semua serba standar. Knalpot, kem, lubang porting
dan CDI asli pabrik hanya bore up 128,2 cc. Power mencapai 8,52 dk.
Coba pasang CDI Racing BRT Dual Band.
“Dari hasil pengetesan, tenaga motor kembali naik jadi 8,74 dk,”
terang Suar, operatordynotest dari BRT.
Paling mengagetkan ketika sudah ganti knalpot racing. Jajal knalpot R9
atau Racing Generation khusus BeAT. Power naik jadi 10,3 dk.
Berarti bisa disimpulkan. Kapasitas mesin sudah naik harus diimbangi
pembuangan lancar. Kudu pakai pipa buang racing supaya hasilnya
memuaskan. Power yang sudah besar ini hanya pakai tiga part. Paket bore
up Kawahara, CDI BRT dan knalpot R9. Kondisi ruang bakar belum
dilakukan pelebaran squish.
Termasuk karburator dan spuyer masih standar pabrik. Karena dari hasil
pengukuran AFR (Air Fuel Ratio), menggunakan spuyer standar masih
basah. Padahal tetap menggunakan boks filter namun sudah lepas filter
kertasnya.
Pada saat tes dilakukan, juga belum dilakukan penggantian kem. Jika
menggunakan kem racing macam Kawahara K1, kenaikan power diyakini akan
bisa lebih besar lagi. Diperkirakan bisa nambah 1,5 dk lebih. Minggu
depan kita lanjut tes kem juga ya. Apalagi jika diikuti dengan
pembesaran lubang porting. Tenaga mesin bakal ikut melonjak.
Tes di atas memang ditujukan buat yang masih awam. Artinya, walau
mekanik pemula pun bisa melakukan pemasangan paket bore up itu. Tidak
perlu korek juga sudah oke. Untuk yang pengin atau tetap masih
menggunakan knalpot standar juga bisa. Biar hasilnya bagus, tentu harus
dibobok.
Nah ini juga penting
sobat,janganlah asal melakukan bore up. Sebelum melakukan bore up,
perlu pemahaman terhadap batas limit ukuran diameter dalam silinder
osi sebelum dibesarkan atau dicolter. Tiap motor memiliki ketebalan
liner yang berbeda.ok,,,,